KinerjaANTAM 2019 Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%.
– Laporan keuangan PT Aneka Tambang Tbk Antam pada triwulan I tahun 2019 1Q19 mencatatkan kinerja positif. Hal ini terjadi setelah perusahaan plat merah ini mencatatkan kenaikan jumlah keterangan tertulis yang terima, Jumat 3/5/2019 disebutkan bahwa total penjualan Antam pada 1Q19 Rp 6,22 triliun. Capaian ini tumbuh 9 persen dibandingkan penjualan pada Triwulan I Tahun 2018 1Q18, yakni Rp 5,73 triliun.“Dari jumlah itu, perusahaan mendapatkan laba kotor sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 2 persen bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,02 triliun,” ujar Direktur Antam Arie untuk Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization EBITDA Antam pada 1Q19, Arie Ariotedjo mengatakan, mencapai Rp701,47 miliar.“Perolehan EBITDA itu didukung dengan capaian produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang positif serta pengelolaan biaya tunai yang baik di tengah kondisi volatilitas harga komoditas global,” ucapnyaSementara itu, untuk laba usaha, Dirut Antam tersebut menjelaskan bahwa perusahaannya mendapatkan Rp304,73 miliar dan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp171,67 miliar. Komoditas emas dan feronikel Perlu diketahui, pada 1Q19, nilai penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp6,22 triliun dengan komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan komoditas tersebut berkontribusi Rp3,94 triliun atau 63 persen dari total penjualan bersih Antam pada untuk volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung di 1Q19, Arie Ariotedjo menyebutkan, jumlahnya sebesar 470 kg Sementara itu, volume penjualan emas Antam tercatat sebesar kg 209,526 untuk komoditas feronikel, Arie Ariotedjo menjelaskan, Antam mencatatkan volume produksi feronikel ton nikel dalam feronikel TNi. Angka ini naik 7 persen dibandingkan capaian produksi pada 1Q18 sebesar TNi.“Volume penjualan feronikel Antam tercatat sebesar TNi atau naik sebesar 33 [ersen dibandingkan penjualan periode yang sama tahun lalu, yakni TNi,” kata Dirut Antam, peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga TNi per mengatakan, pada semester II Tahun 2019 direncanakan kapasitas total produksi terpasang feronikel perusahaannya akan naik menjadi TNi. Hal ini seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera diketahui, setelah emas, penjualan feronikel menjadi kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam. Nilai kontribusi komoditas ini mencapai Rp1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan 1Q19. Komoditas nikel dan bauksit Sementara itu, untuk komoditas bijih nikel, pada 1Q19, Antam mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk penjualan ekspor bijih nikel kadar rendah kurang dari 1,7 Ni persen sebesar 2,7 juta wet metric ton wmt dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM buat periode tahun diketahui, pada 2018, perusahaan plat merah ini telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,68 juta wmt. Dok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium Persero atau INALUM Salah satu pekerja di pabrik feronikel Antam di Pomalaa menunjukan feronikel Rinciannya terdiri dari 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2018 serta 980 ribu wmt pada November 2018 sejalan dengan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera 1Q19, tercatat volume produksi bijih nikel Antam tumbuh 6 persen dengan total produksi 2,23 juta wmt. Sementara itu, level volume penjualan mencapai 1,74 juta wmt atau naik 37 persen dibandingkan penjualan 1Q18.“Penjualan dari bijih nikel Antam pada 1Q19 Rp782,51 miliar atau tumbuh sebesar 39 persen dibandingkan nilai penjualan bijih nikel pada 1Q18 Rp562,66 miliar,” Dirut halnya pada bijih nikel, Antam juga telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor dari Kementerian ESDM untuk bijih bauksit tercuci sebesar 840 ribu wmt pada Maret komoditas ini, pada 1Q19, Antam mencatatkan volume produksi bijih bauksit wmt, tumbuh sebesar 37 persen dibandingkan produksi 1Q18 sebesar itu, volume penjualan bijih bauksit mencapai wmt dengan nilai penjualan sebesar Rp41,14 miliar. Angka ini tumbuh 6 persen dibandingkan nilai penjualan pada 1Q18. Komoditas alumina Pada akhir tahun 2018, Antam kembali mengoptimalkan operasi Pabrik Chemical Grade Alumina CGA Tayan, melalui entitas anak perusahaannya, PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA “Operasional kembali pabrik tersebut seiring dengan selesainya proses akuisi keseluruhan saham PT ICA yang bernilai 1 juta dollar AS,” ucap Arie pada 1Q19 PT ICA telah memproduksi alumina ton dengan tingkat penjualan sebesar ton alumina. Iailai penjualan produk ini mencapai Rp94,90 adanya transfer teknologi, pengembangan produk serta dukungan pemasaran, perusahaan optimis komoditas produk alumina Antam tetap memiliki daya saing global dan dapat memberikan nilai ekonomi yang positif bagi perusahaan dan para pemegang saham. Proyek pertumbuhan Antam Berjalan On-Track Lebih lanjut Arie Ariotedjo menjelaskan, sejalan dengan strategi pengembangan perusahaan yang berbasis pada hilirisasi mineral, saat ini Antam juga berfokus untuk menyelesaikan proyek pengembangan utama perusahaan.“Proyek kunci Antam saat ini mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim P3FH berjalan on track dengan realisasi kontsruksi sebesar 95 persen sampai akhir 1Q19,” kata pabrik Feronikel Haltim Line 1 memiliki kapasitas produksi sebesar TNi, akan memasuki fase produksi komersial pada Semester II Tahun dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim Line 1 akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam sebesar 50 persen, dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar TNi menjadi TNi per hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery SGAR bekerjasama dengan PT Inalum Persero sebagai Holding Industri pabrik SGAR memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton SGA per tahun Tahap 1 akan mulai berproduksi pada tahun 2022. Kinerja saham Antam Capaian positif di sektor produksi dan penjual Antam , lanjut Arie Ariotedjo , kemudian berimbas pada saham perusahaan plat merah yang berinisal ANTM di Bursa Efek Indonesia BEI.Pada 1Q19, saham Antam tetap menjadi bagian dari Indeks LQ45 dan IDX30 di BEI untuk periode perdagangan Februari sampai dengan Juli LQ45 merupakan 45 saham perusahaan tercatat di BEI yang memiliki tingkat likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar besar di Bursa. Sedangkan Indeks IDX30 merupakan 30 saham yang memiliki likuiditas sangat tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar, di mana konstituennya merupakan bagian dari Indeks LQ45.“Kinerja positif saham Antam tercermin dari peningkatan jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di Antam. Sampai dengan akhir periode Maret 2019 jumlah investor yang memiliki saham Antam investor, meningkat 3 persen dibandingkan jpada periode akhir Desember 2018 sebesar investor,” ujar Arie Ariotedjo. Sampai dengan periode Maret 2019 harga penutupan saham Antam mencapai Rp885 per saham. Nilai ini meningkat 16 persen dibandingkan harga penutupan pada Desember 2018 sebesar Rp765 per akhir Maret 2019 rata-rata volume perdagangan saham harian yang mencapai 130,14 juta saham dengan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp125,53 miliar.
IkhtisarKeuangan ANTAM ANTAM Financial Highlights 28Hal./Page Komitmen dan Strategi Keberlanjutan ANTAM ANTAM's Commitment and Sustainability Strategy 2 PT Aneka Tambang Tbk Laporan Tahunan 2019 Annual Report Dewan Komisaris dan Direksi ectors Profil Perusahaan 2 Analisis & Pembahasan Manajemen. 2018 Perubahan Paradigma

JAKARTA - Emiten tambang logam PT Aneka Tambang Tbk. gagal membukukan pertumbuhan laba pada 2019 walaupun berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 29,4 publikasi laporan keuangan perseroan, Antam mencatatkan penjualan sebesar Rp32,7 triliun pada 2019, lebih tinggi 29,4 persen dibandingkan dengan perolehan pada 2018 sebesar Rp25,27 Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan kenaikan penjualan tersebut seiring dengan pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama perseroan pada tahun 2019 perseroan mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan 37,15 persen menjadi Rp28,27 triliun dan beban usaha naik 12,43 persen menjadi Rp3,49 triliun seiring dengan konsolidasi beban dari entitas anak perusahaan. Selain itu, perseroan mencatatkan beban lain-lain bersih total sebesar Rp268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan lain-lain bersih.“Hal tersebut pun turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp193,85 miliar [turun 88,2 persen daripada perolehan 2018] dengan tingkat EBITDA mencapai Rp2,3 triliun,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis 16/4/2020.Baca JugaHarga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Kamis 16 April 2020Terimbas Covid, Antam Berikan Fasilitas Tunda Cicilan Mitra UKMAdapun, kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari komoditas emas dengan nilai penjualan sebesar Rp22,46 triliun naik 34,4 persen daripada perolehan 2018. Jumlah tersebut merupakan 69 persen dari total penjualan ANTM pada lanjut, penjualan feronikel pada 2019 senilai Rp4,87 triliun, bijih nikel Rp3,7 triliun, bijih bauksit Rp758 miliar, aluminia senilai Rp547,3 miliar, perak senilai Rp151,96 miliar, batu bara Rp50,4 miliar, dan logam lainnya Rp2,2 itu, seiring dengan selesainya proses akuisisi keseluruhan saham PT Indonesia Chemical Alumina PT ICA oleh perseroan telah mengkonsolidasi secara penuh laporan keuangan PT ICA. Perseroan pun reklasifikasi pos keuntungan akuisisi itu sehingga terdapat penyajian kembali laporan keuangan 2019, PT ICA telah memproduksi alumina sebesar 104 ribu ton dengan tingkat penjualan sebesar 71 ribu ton. Perolehan tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan capaian 2018, yaitu produksi hanya mencapai 13 ribu ton dan penjualan sebesar 8 ribu ton.“Di tengah tantangan pengoperasian pabrik serta aspek pemasaran produk dalam kondisi harga jual yang berfluktuasi, komoditas alumina diharapkan mampu memberikan kontribusi yang semakin positif bagi kinerja perseroan di masa mendatang,” papar sisi lain, aset perseroan pada 2019 turun 6,2 persen menjadi Rp30,19 triliun dengan kas setara kas yang juga menipis menjadi Rp3,63 triliun. Sementara itu, ANTM berhasil mengalami penurunan jumlah liabilitas sebesar 12,2 persen menjadi Rp12 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp13,74 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

LAPORANPOSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN. 2. 30 JUNI 2020 DAN 31 DESEMBER 2019. UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2020 DAN 2019. 3. (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. Gerai penjualan emas milik PT Aneka Tambang Antam Tbk. di Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 9 Maret 2020. Foto Tagar/Andry Winanto Ada pepatah yang mengatakan, menunggu angin lalu yang artinya menunggu sia-sia. Itulah yang dirasakan para pemegang saham ANTAM atau PT Aneka Tambang Tbk karena ANTAM baru merilis Laporan Keuangan 2019 pada 20 Mei 2020, dan ternyata hasil kinerja 2019 mengecewakan. Walau pendapatan naik 30% tapi laba bersih justru anjlok -88% dibanding tahun ANTAM sendiri sudah turun -30,95% dari awal tahun. Saat ini saham ANTAM diperdagangkan di kisaran harga Rp 580 per lembar Harga Saham ANTAM Foto Yahoo FinanceKinerja ANTAM 2019Berdasarkan Laporan Keuangan 2019 Saham ANTM, tercatat pendapatan ANTAM sebesar Rp 32,7 triliun dibanding tahun 2018 yang Rp 25,3 triliun. Perusahaan hanya mampu mencatatkan Operating Profit Margin sebesar 2,9%, semakin kecil dibanding tahun 2018 yang juga hanya 6,2%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen ANTAM masih belum melakukan improvement yang signifikan untuk mengurangi beban pokok penjualan, beban umum, dan administrasi serta beban penjualan dan mana pada 2019, beban pokok penjualan ANTAM naik 37,2% lebih tinggi dari kenaikan pendapatan perusahaan, yaitu dari beban sebesar Rp 20,6 triliun di 2018 naik menjadi Rp 28,3 triliun di 2019. Ada revisi dari Laporan Keuangan 2018 ANTAM dimana sebelumnya tidak ada pos keuntungan dari akusisi ketika Lapkeu dirilis pada 13 Maret 2019, dan pada Laporan Keuangan 2019 ini terdapat keuntungan dari akusisi sebesar Rp 2,2 ini berasal dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat CSPA untuk membeli saham Showa Denko K. K. SDK di ICA pada tanggal 29 Mei 2018. Di mana jika dilihat lebih detail, angka Rp 2,2 triliun sebenarnya berasal dari keuntungan dari pembelian dengan diskon sebesar Rp 1,3 triliun dan reklasifikasi atas selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan senilai Rp 888 miliar. Namun sayangnya menurut kami angka-angka ini hanya terlihat baik di atas kertas laporan keuangan laba rugi, tapi tidak terefleksi dari arus kas operasi perusahaan pada tahun 2018 yang tetap sama sebesar Rp 1,8 triliun sebelum dan sesudah juga PT Aneka Tambang Salah Urus, Harga Saham Turun TerusANTAM juga mengalami kerugian akibat selisih kurs pada 2019 sebesar – Rp 235 miliar, dibanding tahun 2018 yang masih untung Rp 276 miliar. Demikian juga terdapat beban lain-lain pada 2019 sebesar -Rp 268 miliar dibanding tahun 2018 yang masih memperoleh penghasilan lain-lain Rp 456 Penjualan Bersih dan Laba Bersih ANTAM Diolah oleh Yossy GirsangLaba bersih ANTAM tercatat hanya Rp 193,9 miliar, turun -88% dibanding tahun 2018 yang masih senilai Rp 1,64 triliun setelah dilakukan revisi. Dengan pencapaian laba bersih ini, maka net profit margin dari ANTAM pada 2019 adalah 0,59%. Di mana menurut kami angka ini termasuk margin yang sangat kecil untuk ukuran perusahaan sebesar Aneka Tambang yang merupakan salah satu penghasil komoditas emas dan feronikel terbesar di Operating dan Net Profit Margin ANTAM diolah oleh Yossy GirsangRating Korporasi dan Obligasi ANTAM PT Pemeringkat Efek Indonesia PEFINDO menurunkan rating korporasi dan obligasi berkelanjutan I ANTAM dari sebelumnya “idA/outlook stabil” ke rating “idA/outlook negative”.Hal ini disebabkan oleh estimasi menurunnya kinerja dari ANTAM dilihat dari beberapa parameter seperti EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation dan Amortization dan porsi pendapatan perusahaan yang mayoritas adalah ekspor yang akan terganggu dampak dari pandemi Covid-19 secara global terutama yang berkaitan dengan turunnya harga komoditas emas dan dan Tantangan ANTAM Berdasarkan informasi resmi yang diberikan oleh Manajemen PT Aneka Tambang Tbk kepada Bursa Efek Indonesia BEI pada 28 Mei 2020, ANTAM mengalami gangguan pembatasan operasional akibat dari Covid-19 yang diperkirakan berlangsung selama satu hingga tiga bulan. Manajemen juga melakukan estimasi bahwa akibat dari pembatasan kegiatan operasional aka ada penurunan pendapatan dan laba bersih sekitar kurang dari 25% pada Kuartal I 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dan pada Kuartal I 2020, ANTAM justru menambah jumlah karyawan sebanyak 19 orang dari total pada Desember dari Tim Tagar melihat bahwa, manajemen ANTAM perlu melakukan terobosan baru yang dapat membawa angin segar perubahan terhadap kinerja ANTAM di tahun ini. Tanpa Pandemi Covid-19 sebenarnya kinerja ANTAM sendiri masih tergolong tidak efisien dan memerlukan perbaikan segera. Jadi untuk Anda yang saat ini sedang memonitor saham ANTAM, ada baiknya wait and see terlebih dahulu hingga adanya perbaikan dari kinerja perusahaan kami tekankan, bahwa analisa ini bertujuan untu edukasi bagaimana melakukan analisa kinerja perusahaan. Seluruh keputusan jual dan beli saham sepenuhnya berada di tangan para pembaca. []*Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar ModalTim Ekonomi Tagar
02April 2019 Annual Report 2018 View Report. 21 March 2018 Annual Report 2017 View Report. 10 April 2017 Annual PT ANTAM Tbk. Gedung Aneka Tambang Tower A Jl. Letjen. T.B. Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia (62-21) 789 1234 (62-21) 789 1224;
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Foto ShutterstockKasus dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Antam dengan PT Loco Montrado masih diselidiki penyidik KPK. Terbaru KPK kembali menetapkan Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Phin, sebagai tersangka terhadap Siman ini merupakan kali kedua. Sebelumnya, dia telah ditetapkan tersangka oleh KPK tetapi menggugat praperadilan ke PN Jakarta Selatan. Siman Bahar menang, status tersangkanya gugur. Kini dia dijerat tersangka untuk kedua proses penyidikan terhadap Siman Bahar ini, KPK memeriksa Arie Prabowo Ariotedjo selaku Direktur Utama PT Aneka Tambang periode 2017-2019 sekaligus ayah dari Menpora, Dito Ariotedjo. Dia dikonfirmasi ulang terkait dengan kasus tersebut oleh dugaan korupsi dalam kasus ini dilaporkan oleh PT Antam saat Arie menjadi dirutnya. Keterangan Arie diperlukan kembali karena Siman dijerat lagi sebagai tersangka oleh KPK. Meski dia pernah diperiksa sebelumnya oleh KPK. "Mereka KPK cuma tanyakan lagi karena menurut mereka perlu dilakukan berita acara ulang, karena berita acara awalnya itu kan sudah gugur karena di praperadilan kalah KPK. Sehingga berita acara ini harus diulang lagi. Sehingga karena pertama kami mungkin pelapor, kedua data kronologi ada semua, jadi bisa diperiksa cepat," kata Arie, Selasa 6/6. Lantas seperti apa kasusnya?Laporan yang disampaikan oleh PT Antam ke KPK dilakukan pada 8 Desember 2017. Saat itu, ditemukan adanya kerja sama antara Manajemen Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia UBPPLM dengan PT Loco Montrado terkait anoda logam. Hal tersebut berawal dari pergantian General Manajer GM UBPPLM PT Antam, Dody Martimbang, pada Agustus 2017. Menurut Arie Ariotedjo, pergantian itu karena ketidaksamaan visi terkait Logam Mulia. Pengganti Dody terpilih tak lama setelahnya. Setelah beberapa bulan bertugas, ditemukan adanya kontrak antara PT Antam dengan PT Loco Montrado yang terjalin pertengahan 2017. GM Logam Mulia yang baru kemudian melaporkan kerja sama itu kepada PT Antam. Sebagai catatan, PT Antam memiliki kontrak karya dalam pengolahan anoda logam. Pada 2017 itu, tanpa sepengetahuan PT Antam, Logam Mulia membuat kontrak pengolahan anoda logam dengan PT Loco Logam Mulia tidak punya kewenangan melakukan kontrak dengan pihak luar seperti PT Loco Montrado. Di samping itu, tidak ada kajian terkait kontrak tersebut. PT Antam kemudian melakukan audit internal. Hasilnya, ditemukan indikasi laporannya kepada KPK, PT Antam menyebutkan bahwa kerugian awal atas kontrak tersebut bernilai Rp 96 miliar. Jumlah itu berasal dari pengolahan anoda logam yang dikirimkan PT Antam ke PT Loco Montrado sejak April-Agustus 2017."Kami minta dilakukan investigasi, selang beberapa minggu, hasilnya ada indikasi fraud," kata Gedung Antam. Foto AntamKontrak tersebut diduga bermasalah. Salah satunya, karena Logam Mulia dan PT Loco Montrado menyepakati adanya pengembalian dalam bentuk emas saja. Padahal, perjanjian PT Antam dengan kontrak karya, sebelum disubkontrakan kepada PT Loco Montrado, adalah pengembalian dalam bentuk emas dan silver. Kerugian diduga timbul dari silver yang tak dikirimkan oleh PT Loco Montrado. "Anodanya ini dikirim ke Loco Montrado, di mana perjanjiannya itu recovery enggak back to back dengan kewajiban kita ke kontrak karya," kata antara Logam Mulia dengan PT Loco Montrado ini tak diketahui oleh pejabat utama di PT Antam. Temuan dugaan fraud disertai dengan dugaan kerugian negara dari hasil audit internal itu pun yang dilaporkan kepada pihak Dumas KPK pada 8 Desember 2017. Tanda bukti laporan tersebut diterima KPK pada 11 Desember 2017. Surat laporan ke KPK itu ditandatangani oleh Arie Prabowo laporan tersebut berproses di KPK. Lebih dari satu tahun berjalan, pihak PT Antam kembali bersurat kepada KPK untuk permintaan diskusi progress pendalaman aduan. Surat itu disampaikan pada 20 Desember tersebut kemudian dilengkapi dengan hasil investigasi BPK RI. Ditemukan bahwa ada dugaan kerugian hingga Rp 100 miliar. Laporan beserta hasil investigasi BPK itu kembali disampaikan ke KPK pada 5 Agustus 2019. Laporan itu diterima pada 13 Agustus KPK mengumumkan dua orang sebagai tersangka. Pertama yakni Eks General Manager GM Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia UBPP LM PT Aneka Tambang Persero Tbk, Dody Martimbang. Kedua yakni Direktur Utama PT Loco Montrado Siman Bahar alias Bong Kin Dody, dia saat ini tengah menjalani persidangan di PN Tipikor Jakarta Pusat. Dia didakwa melakukan korupsi dalam proses pengolahan logam berkadar emas dan perak menjadi emas batangan. Kasus ini merugikan keuangan negara sekitar Rp 100,8 miliar."Terdakwa Dody Martimbang selaku General Manager Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia PT Aneka Tambang Persero Tbk periode 2013-2017 melakukan kesepakatan dengan PT Loco Montrado dalam penukaran anoda logam kadar emas tinggi dan rendah yang tidak sesuai ketentuan," kata Jaksa Penuntut Umum JPU KPK, Titto Jaelani, Rabu 31/5.Terdakwa Dody Martimbang menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 31/5/2023. Foto Rivan Awal Lingga/Antara FotoDody disebut telah menyetujui penunjukan PT Loco Montrado sebagai perusahaan back up refinery tanpa adanya persetujuan dari Direksi PT Antam dan tanpa melibatkan bagian dari Research and Business Development Manager dan bagian Legal Risk & Management PT Martimbang juga melakukan kesepakatan Siman Bahar untuk menyerahkan anoda logam dore kepada PT Loco Montrado agar diolah menjadi emas batangan tanpa melalui proses kajian finansial, teknologi dan analisa kemampuan. Sehingga memperkaya Siman Bahar senilai Rp dakwaan, PT Loco Montrado melakukan pemurnian anoda logam emas kadar tinggi. Sebab tidak mempunyai kemampuan melakukan pemurnian anoda logam emas kadar kurun waktu pengerjaan anoda logam, secara keseluruhan, pertukaran anoda logam kadar emas tinggi AuP dan anoda logam kadar emas rendah berdasarkan kadar final anoda logam terdapat kelebihan emas Au yang diterima PT Antam yaitu sebanyak kg dan kekurangan perak yang diterima PT Antam sebanyak kg."Dengan adanya kesepakatan penukaran anoda logam hanya dengan bentuk emas dan tidak sesuai kadar final maka realisasi nilai emas dan perak yang diterima PT Antam lebih kecil dari nilai emas dan perak yang seharusnya diterima sebagaimana kontrak karya," kata terkait Siman Bahar, dia masih tahap penyidikan oleh KPK sebagai tersangka.

Laporankeuangan ANTAM (PT Aneka Tambang Tbk) dapat anda download melalui link berikut : 30 Apr 2013. Laporan Keuangan 31 Maret 2013 dan 2012. 19 Mar 2013. Laporan Keuangan 31 Desember 2012 dan 2011. 31 Okt 2012. Laporan Keuangan 30 September 2012 dan 2011. 31 Agu 2012. Laporan Keuangan 30 Juni 2012 dan 2011.

02 May 2023 Annual Report 2022 View Report 28 April 2022 Annual Report 2021 View Report 16 March 2021 Annual Report 2020 View Report 20 May 2020 Annual Report 2019 View Report 02 April 2019 Annual Report 2018 View Report 21 March 2018 Annual Report 2017 View Report 10 April 2017 Annual Report 2016 View Report 08 March 2016 Annual Report 2015 View Report 20 March 2015 Annual Report 2014 View Report 11 March 2014 Annual Report 2013 View Report 30 April 2013 Annual Report 2012 View Report 16 May 2012 Annual Report 2011 View Report 30 April 2011 Annual Report 2010 View Report 30 April 2010 Annual Report 2009 View Report 13 May 2009 Annual Report 2008 View Report 30 April 2008 Annual Report 2007 View Report 30 April 2007 Annual Report 2006 View Report 30 April 2006 Annual Report 2005 View Report 30 April 2005 Annual Report 2004 View Report 30 April 2004 Annual Report 2003 View Report 30 April 2003 Annual Report 2002 View Report 30 April 2002 Annual Report 2001 View Report 30 April 2001 Annual Report 2000 View Report 30 April 2000 Annual Report 1999 View Report 30 April 1999 Annual Report 1998 View Report 30 April 1998 Annual Report 1997 View Report
LaporanKeuangan Laporan Kuartalan Laporan Eksplorasi Laporan Aspek CSR Presentasi Investor Publikasi Laporan Tahunan. 16 March 2021 Laporan Tahunan 2020 Lihat Laporan. 20 May 2020 Laporan Tahunan 2019 Lihat Laporan. 02 April 2019 Tetap up to date dengan Berita dan Info terkini dari ANTAM! BERLANGGANAN. PT ANTAM Tbk.
Jakarta - Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk ANTM turun signifikan di 2019. Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, badan usaha milik negara BUMN pertambangan itu mencatatkan laba bersih Rp data laporan keuangan Antam, Jumat 17/4/2020, laba bersih perusahaan tahun lalu turun dibandingkan 2018 sebesar Rp alias anjlok 88,1%.Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko menjelaskan perseroan mencatatkan beban lain-Iain bersih total sebesar Rp 268 miliar yang terdiri dari pendapatan dan beban keuangan, kerugian selisih kurs, bagian kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama, serta penghasilan Iain-lain bersih."Hal tersebut turut mempengaruhi capaian laba tahun berjalan perseroan pada 2019 sebesar Rp 194 miliar dengan tingkat Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization EBITDA mencapai Rp 2,3 triliun," kata dia dalam 2019, pihaknya membukukan laba kotor sebesar Rp 4,45 triliun dengan capaian laba usaha Rp 955 miliar. Pada 2019, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan Rp 28,27 triliun, dan beban usaha mencapai Rp 3,49 triliun seiring dengan kenaikan volume produksi dan penjualan Antam, serta terkonsolidasinya beban dari entitas anak perusahaan. Dari sisi penjualan, Antam mencatatkan tingkat penjualan audited sebesar Rp 32,72 triliun yang ditopang pertumbuhan tingkat produksi dan penjualan komoditas utama pada tahun juga mencatatkan volume produksi feronikel sebesar ton nikel dalam feronikel TNi, naik 3% dibanding 2018 dengan tingkat penjualan feronikel mencapai TNi, tumbuh sebesar 9% year over year YoY. Penjualan feronikel pada 2019 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, dengan kontribusi sebesar Rp 4,87 triliun atau 15% dari total penjualan bersih komoditas emas, Antam mencatatkan volume penjualan emas kg troy oz, tumbuh 22% YoY. Pendapatan ANTAM dari penjualan emas berkontribusi sebesar Rp 22,46 triliun atau 69% dari total penjualan 2019. Pihaknya mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar kg troy oz pada tahun lalu. Simak Video "Saat Wamen BUMN Buka Laporan Keuangan Waskita-WIKA Tak Sesuai Kenyataan" [GambasVideo 20detik] toy/ang MataAcara RUPS ke-7 Perubahaan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan (Matriks) dapat diunduh di sini. Laporan Tahunan Tahun 2019 dapat diunduh di sini. Laporan Keberlanjutan Tahun 2019 dapat diunduh di sini. Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2019 dapat diunduh di sini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan keuangan perusahaan BUMN PT Waskita Karya Persero Tbk. WSKT saat ini menjadi sorotan setelah Kementerian BUMN menyebut bahwa ketidaksesuaian antara pelaporan dengan fakta Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengaku, Waskita telah menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2022 dan laporan keuangan interim per 31 Maret 2023 yang menunjukkan kondisi rugi tahun berjalan serta membukukan arus kas operasi RedaksiDiduga Ada Ketidaksesuaian, BUMN Siap Kaji Ulang Lapkeu WSKTHeboh Waskita Disebut Poles Lapkeu, Ini Kata ManajemenAnalisa Kas Negatif, Kok Waskita Bisa Untung 2009-2019?"Saat ini, perseroan sedang dalam proses restrukturisasi kewajiban keuangan kepada seluruh kreditur perbankan dan obligasinya melalui review Master Restructuring Agreement sehingga berdampak pada pemenuhan pembayaran kewajiban keuangannya," ujarnya kepada wartawan, dikutip Kamis 8/6. Nyomen menegaskan, BEI sendiri telah melakukan pemanggilan hearing dan penyampaian permintaan penjelasan, terkait rencana restrukturisasi, penelaahan atas laporan keuangan, maupun penelaahan atas kondisi operasional keterbukaan informasi yang disampaikan, perseroan akan menyelenggarakan RUPO untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 pada tanggal 14 Juni 2023."Selanjutnya bursa meminta kepada semua pihak untuk selalu memantau setiap penyampaian keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan termasuk tanggapan Perseroan atas permintaan penjelasan bursa sebagai bagian dari monitoring dan tindak lanjut yang bursa lakukan," terkait kebenaran isu kejanggalan laporan keuangan, kata Nyoman, BEI belum dapat menyentuh ke ranah itu. Sebab, proses dalam kasus ini dilakukan secara bertahap."Kami nggak boleh ke substansi ini. Masih dalam proses. Once ada informasi yang perlu mereka sampaikan, semua ada di website kita," BEI juga telah bertemu masing-masing manajemen perusahaan baik Wika maupun Waskita. Selanjutnya, BEI akan memberi kesempatan kepada kedua BUMN tersebut untuk melakukan klarifikasi."Informasi kami peroleh dengan ketemu langsung dengan jajaran direksi, kedua kita sudah mengirimkan..., biarkan mereka mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan kemudian tentu bukan perusahaan saja kita panggil pihak terkait," pungkasnya. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Buntut Kasus Waskita, Kejagung Selidiki Proyek Tol Rp13 T Ini fsd/fsd
pPmiwW.
  • 993yopqgz6.pages.dev/48
  • 993yopqgz6.pages.dev/194
  • 993yopqgz6.pages.dev/56
  • 993yopqgz6.pages.dev/228
  • 993yopqgz6.pages.dev/267
  • 993yopqgz6.pages.dev/219
  • 993yopqgz6.pages.dev/333
  • 993yopqgz6.pages.dev/317
  • 993yopqgz6.pages.dev/329
  • laporan keuangan antam 2019